Rabu, 07 Desember 2011

Sekelumit kisah untuk Melinda

Melinda Haryanti..
Kalau sekilas liat anaknya siy…gini..putih, tinggi semampai, ga gendut juga ga kurus, rambut sebahu, murah senyum, suaranya halus dan ga nyablak,,hihihi

Tergolong orang yang pinter deh di angkatan 99 fapsi unpad..
Ga pelit juga..
Emang saya ga bisa dibilang deket banget ama Mel,,tapi saya punya sekelumit cerita tentang Mel ini..
Mel satu kosan ama Morei,,jadi kalo maen ke kosan Morei, sering ketemu Mel juga..
Ini doang ceritanya? Hihihi,,bukan,,bukan ini kok..

Suatu ketika, sebut aja di kepanitiaan PMB untuk angk 2001,, Mel ini termasuk anak Acara (ketuanya Bimo) dan saya anak Observasi (ketuanya Sari). Waktu itu ada 1 game yang akan dihelat. Game ini sangat terkenal di kalangan psiko unpad. Sebut saja namanya Games EMBER.

Waktu itu malam mulai menyelimuti bumi Jatinangor, semakin malam, semakin mengantuk,, dan tiba-tiba..jeng jeng jeng…
Anak-anak acara menyadari bahwa games EMBER yang terkenal ini belum disiapkan secara matang. Dan coba tebak siapa yang menjadi PIC games ini?
Yang pasti bukan saya..PIC-nya adalah Mel dan Thomas (ini anak angk 2000-siapa tau ada yang lupa)..
Baru itu saya melihat Mel panik,,dengan terbata-bata (bukan membawa batu bata ya) dan tangan gemeteran, Mel berusaha keras menjelaskan ke saya, Munir, dan Bimo (ada siapa lagi ya di ruangan itu?? Mohon maaf kalo ada yg ga kesebut-boleh banget protes lho..) pemikirannya tentang games itu. Sampai akhirnya mentok..dan Mel mulai menangis.. Saya tau Mel pasti merasa bertanggung jawab bangettt.. bukan karena lapar apalagi patah hati..

Dan tiba-tiba juga ketika kita semua berpikir keras (pikiran ya..bukan batu) tiba-tiba….

Sari datang : Iok, lu knp disini bukannya tidur, kita bsk mulai observasi acara dari pagi (dialog nyatanya sudah lupa, tp begini kira-kira..hihihi)
Saya pun terhenyak menyadari kalau memang sudah malam,,pantesan saya laper banget..
Saya menjelaskan ke sari situasinya dan berjanji untuk segera makan (karena saya lapar)

Kemudian,,saya, bimo, dan munir memaksa Mel untuk tidur dan berjanji membereskan games EMBER ini. Susah juga memaksa Mel tidur saat itu..kami sampai harus menakut-nakuti kalo dia ga tidur besok jadi kodok..
Dan Mel pun setuju untuk tidur karena melihat tekad dan kesungguhan kami menyelesaikan games EMBER itu. Itulah janji kami, dan kami memberikan bukti nyata, bukan janji semata…

Besoknya,,saya, Bimo, Munir, dan Arief (yak betul,,ada Arief juga lho) mempersiapkan games EMBER hingga siap digunakan untuk menipu angk 2001..
Demikian sekelumit kisah saya tentang Mel,,(bukan games EMBER)..semoga menjadi kenangan manis (ceritanya ya bukan EMBER-nya)..
Dan saya ga tau juga kenapa EMBER itu hurufnya gede-gede…

Meja Kerja, 7 Desember 2011 di pagi menjelang siang…..